Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Wirausaha
Selamat datang di Spiritz Motivasi. Silahkan lihat-lihat.. Jangan lupa tinggalin komentarnya, juga isi buku tamunya. okeee. Terima kasih

Join The Community

Utamakan Learning Bukan Studying


            Dalam bahasa Inggris ada dua kata yang bisa di pakai untuk kata belajar, yaitu “learn” dan “study”.
            Learn adalah bentuk belajar dari pengalaman kehidupan bukan sekedar dari buku atau text book. Sedangkan study adalah kegiatan belajar dari buku atau dari guru di kelas atau di sekolah.
            Kita bisa sukses jika berhenti sekolah (study), tapi kita tak mungkin bisa sukses jika berhenti belajar (learn).

            Banyak di antara kita yang percaya bahwa pendidikan formal atau sekolah berkaitan erat dengan kesuksesan seseorang. Orang menganggap, prestasi sekolah yang buruk menjadi gambaran masa depan yang buruk, sebaliknya prestasi sekolah yang baik menjadi gambaran masa depan yang baik pula.
            Banyak yang di antara kita pasrah akan nasib, menerima keadaan apa adanya, ikhlas karir terhambat, rela hidup susah dan serba kekurangan, serta merasa keadaan itu pantas kita terima karena pendidikan rendah, bukan sarjana, atau prestasi akademik tidak membanggakan.
            Bagi yang berpikiran seperti di atas terpaksa saya katakana bahwa itu adalah SALAH BESAR dan pemikiran itu juga sangat berbahaya.
            Orang yang mempunyai sudut pandang seperti ini tanpa sadar sudah menghina nabi-nabi dan para pembangun peradaban manusia di masa lalu. Tokoh besar di masa lalu tidak kenal sekolah, bahkan merekalah yang mendirikan atau menemukan sekolah. Banyak juga di antara tokoh besar di masa lalu yang tidak bisa baca tulis.
            Pendidikan dan ilmu sebenarnya bersifat universal, kita bisa belajar kapan saja dan di mana saja.
            Kita tetap mempunyai peluang untuk sukses, sekalipun latar belakang pendidikan yang rendah, syaratnya harus mau belajar (learn) dari kehidupan termasuk dari pekerjaan.
            Orang sukses adalah mereka yang berhasil mengambil hikmah kehidupan dan belajar sebanyak-banyaknya dari pengalaman, dari kegagalan, lingkungan, tantangan, harapan, kejadian atau peristiwa, keadaan dan dari apa saja.
            Orang sukses adalah mereka yang selalu siap belajar sebanyak mungkin dari diri sendiri, orang lain, guru, murid, teman, relasi, pesaing, bawahan, pemimpin dan dari siapa saja.
            Semakin banyak kita belajar (learn), semakin besar peluang kesuksesan.
            Untuk mencapai kesuksesan sejati, orang tidak membutuhkan gelar, karena gelar atau ijazah adalah symbol sedangkan esensinya adalah kemampuan.
            Gelar atau ijazah memang dibutuhkan untuk melamar kerja atau mendapat posisi yang biasa-biasa saja, berkarir secara biasa-biasa saja, dan berpenghasilan biasa-biasa saja. Tapi jika untuk mencapai puncak kesuksesan, maka bukan gelar lagi yang bicara.
            Sebuah riset menunjukkan bahwa paling banyak, IQ berkontribusi 7-20 % sebagai faktor penentu kesuksesan hidup. Sedangkan 80% selebihnya berasal dari kecerdasan lain.
            Apa itu kecerdasan yang lain selain IQ?
            Anda bisa sukses jika mempunyai kekuatan impian, keinginan kuat, untuk mengubah nasib. Anda akan sukses jika punya kemauan, punya keyakinan diri, dan punya daya juang yang kuat, serta antusiasme. Anda dijamin mencapai sukses kalau siap kerja keras, punya komitmen dan siap berkorban.
            Jadi untuk sukses, justru dibutuhkan lebih banyak faktor non akademis dan faktor non intelektual.
            Jadi sekali lagi, pendidikan formal tidak berhubungan erat dengan penghasilan. Walaupun memang ada bidang pendidikan tertentu yang prospektif masa depannya cerah, tapi sangat sedikit marketnya, dan harga pasarnya mahal.
            Jika ingin penghasilan besar, kita harus menjadi entrepreneur dan menjadi pembelajar (learn) dalam bisnis dan kehidupan.

            Mohon catatan ini tidak diartikan sebagai sikap kurang menghargai para akademisi, dosen, guru, doctor atau professor kita. Sebab hidup adalah pilihan. Sukses atau tidaknya kita ke depan, bukan lantaran kelebihan dan kekurangan kita, melainkan kita sendirilah yang menentukan.

hanya beberapa detik saja

0 komentar:

Posting Komentar